Forum Pajak – Sebuah hasil penelitian UNCTAD (The United Nation Conference on Trade and Development) baru-baru ini melaporkan bahwa perusahaan multinasional punya andil besar menggerus penerimaan pajak negara-negara berkembang. Hasil penelitian menyebutkan, setidaknya negara berkembang kehilangan lebih dari $100 milyar per tahun akibat penghindaran pajak perusahaan multinasional. Penghindaran pajak ini juga menyebabkan sektor keuangan kehilangan hingga $300 milyar.
Lebih jauh diungkapkan, perusahaan multinasional rata-rata berkontribusi sebesar 10% pada penerimaan suatu negara berkembang. Sedikit perbedaan terjadi untuk negara-negara di Afrika yang menunjukkan kontribusi rata-rata sebesar 14% pada penerimaan negara.
Penghindaran pajak dilakukan dengan mengalihkan laba (profit-shifting) ke negara-negara tax haven. Penelitian menunjukkan, setidaknya 30% perusahaan menggunakan Entitas Bertujuan Khusus (Special Purpose Entity / SPE) untuk mengalihkan dana mereka. Setiap peningkatan 10% pengalihan laba melalui SPE, akan diikuti dengan penurunan pajak sekitar 1% pada laporan pajak perusahaan.
Pada negara-negara maju, upaya penghindaran pajak semacam ini telah mengalami banyak tekanan. Namun di negara berkembang, penghindaran pajak masih cukup leluasa. Selain berdampak pada penerimaan pajak, penghindaran pajak dengan melarikan laba ke negara tax haven juga berdampak pada Gross Domestic Product (GDP) suatu negara. Sebagaimana diketahui, tingkat laba perusahaan merupakan komponen nilai tambah yang hendak diukur GDP.
Comments are closed.