digital-library-di-kpp-jakarta-setiabudi-dua

Digital Library, Cara Kekinian KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua dalam Menyediakan Informasi Perpajakan

Ketika memasuki KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua, Anda akan disambut dengan beberapa kode QR di setiap sudut-sudut ruangan. Tapi kode QR itu bukan tanpa makna, jika kita membuka aplikasi QR Code Scanner di ponsel kemudian memindai kode QR tersebut kita akan diarahkan ke file materi terkait perpajakan sesuai dengan judul yang tertera.

Berdasarkan Wikipedia, kode QR (Quick Response) adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Kode QR dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi dari Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan otomotif di Jepang. Kode QR dipublikasikan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dengan cepat. Kode QR juga memiliki kapasitas yang tinggi dalam data pengkodean sehingga mampu menyimpan berbagai jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, simbol, dan kode biner. Selain itu kode QR memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Kode QR dinilai memungkinkan bagi penggunanya untuk menyampaikan berbagai informasi tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan. Sejauh ini kode QR telah digunakan untuk kepentingan komersil, kepentingan pendidikan, dan kepentingan umum. Contohnya digunakan di ijazah dan dalam pembayaran melalui aplikasi dompet digital.

Kode QR ini dipilih oleh KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua sebagai salah satu langkah untuk mengurangi penggunaan kertas dalam penyampaian materi perpajakan kepada Wajib Pajak. Konsep ini disebut dengan Digital Library. Disebut demikian karena konsepnya mendigitalisasi penyimpanan materi perpajakan. Dari yang mulanya dalam bentuk kertas dan dibutuhkan tempat penyimpanan dan tidak praktis untuk dibawa-bawa, kini materi-materi tersebut dikumpulkan dalam platform penyimpanan digital, dan dapat diakses dengan ponsel serta ringkas untuk dibawa-bawa. Digital Library ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk memperoleh informasi perpajakan.

Berkat inovasi ini KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua mendapatkan kunjungan dalam rangka studi banding dari beberapa kantor di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Studi banding pertama dari KPP Pratama Bangka. Kemudian dari Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jakarta Selatan I, KPP Pratama Tanah Abang Dua, dan KPP Pratama Jakarta Pancoran.

Fikri, salah satu pegawai KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang ikut berkunjung, mengatakan, Digital Library merupakan inovasi yang bagus dan dalam proses untuk diterapkan di tempatnya bekerja.

, , , ,

Comments are closed.