Puisi Cinta Anak Akuntansi
pada mulanya pertemuan dua entitas
bertransaksi tanpa esensi
perlahan menjelma, mencipta benih-benih negosiasi
merenda harapan akan komitmen saling mengisi
tatapan mata menyisir; adakah harga yang pantas untuk diterima
menjentikkan penilaian dan pengukuran
lazimnya bermain di arena pasar terbuka
asumsi beterbangan, mencari kejujuran pengungkapan
disela-sela doa; semoga tidak over value, atau tidak juga under value
cinta memang tidak serupa dengan aktiva
namun terkadang tetap menyusut, seiring kulit mengisut
tidak juga sepadan dengan kewajiban
namun terkadang tetap menjadi beban, manakala ciuman tercemari dengan tamparan
cinta membutuhkan keseimbangan
seperti neraca dalam laporan keuangan
sesekali dihiasi catatan-catatan
memberi cukup tempat untuk pengeluaran dan penerimaan
cinta membutuhkan sebuah hubungan istimewa
sebagai syarat transfer nilai meraja di hati pasangannya
merevaluasi usangnya masa lalu
memberi porsi lebih pada net present value
cinta tidak mencari kesalahan dalam setiap pemeriksaan
kebijakan dalam mengelola keuangan lebih diutamakan…
12 Januari 2010
Comments are closed.